Bapak LaTenge Mendatangi Para Pekerja Kuli Bangunan: Mengapresiasi dan Mengangkat Aspirasi Mereka di Kendari

Bapak LaTenge Mendatangi Para Pekerja Kuli Bangunan: Mengapresiasi dan Mengangkat Aspirasi Mereka di Kendari, Sulawesi Tenggara

Bapak LaTenge mengatakan bahwa: “Pekerja kuli bangunan adalah salah satu elemen penting dalam konstruksi dan pembangunan suatu wilayah. Mereka adalah tulang punggung di balik perkembangan infrastruktur dan hunian di Kota Kendari, Kecamatan Mandonga, serta Kecamatan Puuwatu, yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam upaya menghargai peran vital mereka, serta sebagai bentuk pengangkatan aspiratif bagi informasi publik, langkah mendatangi para pekerja kuli bangunan menjadi suatu tindakan yang penting.”

Kendari, yang terletak di pesisir Teluk Kendari, telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan ini, tentunya, tidak akan terwujud tanpa kontribusi para pekerja kuli bangunan. Mereka bekerja keras dalam kondisi yang seringkali keras dan penuh tantangan, untuk memastikan pembangunan berjalan lancar dan proyek-proyek infrastruktur dapat diselesaikan tepat waktu.

Kecamatan Mandonga, dengan kelurahan-kelurahan seperti Alolama, Anggilowu, Korumba, Labibia, Mandonga, dan Wawonbalata, telah menjadi saksi bisu atas upaya pekerja kuli bangunan dalam mengubah wajah wilayah ini. Di sisi lain, Kecamatan Puuwatu, dengan kelurahan-kelurahan seperti Abeli Dalam, Lalodati, Punggolaka, Puuwatu, Tobuuha, dan Watulondo, juga merasakan dampak positif dari kerja keras mereka.

Bapak LaTenge menyampaiakan juga bahwa: Mendatangi para pekerja kuli bangunan bukan sekadar perbuatan simbolis, melainkan suatu langkah konkret dalam mengapresiasi mereka. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

1. Dialog dan Pendengaran Aktif: Mengadakan dialog terbuka dengan para pekerja kuli bangunan untuk memahami masalah dan aspirasi mereka. Penting untuk mendengarkan secara aktif dan memberikan platform bagi mereka untuk berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi.

2. Pelatihan dan Pengembangan: Menyediakan pelatihan dan program pengembangan keterampilan untuk meningkatkan kualitas kerja para pekerja kuli bangunan. Ini dapat membantu mereka dalam menghadapi tuntutan pekerjaan yang semakin kompleks.

3. Kondisi Kerja yang Aman: Memastikan bahwa para pekerja kuli bangunan bekerja dalam lingkungan yang aman dan sehat. Ini melibatkan penerapan standar keselamatan kerja yang ketat.

4. Penghargaan dan Penghargaan: Memberikan penghargaan dan penghargaan kepada para pekerja kuli bangunan yang berprestasi, baik itu dalam hal produktivitas, keandalan, atau inovasi dalam pekerjaan mereka.

5. Kesetaraan Upah: Memastikan bahwa upah yang diberikan kepada para pekerja kuli bangunan sesuai dengan tingkat inflasi dan biaya hidup yang terus meningkat.

6. Perencanaan Kota yang Berkelanjutan: Mendorong perencanaan kota yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa kebutuhan para pekerja kuli bangunan juga dipertimbangkan dalam pengembangan wilayah.

7. Masyarakat yang Peduli: Mengajak masyarakat setempat untuk lebih peduli terhadap pekerja kuli bangunan dan memberikan dukungan moral kepada mereka.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, menurut Bapak LaTenge menyampaikan harapannya untuk dan agar senantiasa “melalui upaya-upaya ini, kita dapat mengangkat martabat dan meningkatkan kualitas hidup para pekerja kuli bangunan di Kota Kendari, Kecamatan Mandonga, dan Kecamatan Puuwatu. Lebih dari itu, langkah-langkah ini juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat. Bapak LaTenge juga menambahkan bahwa: “Dengan cara ini, kita tidak hanya mengapresiasi peran mereka dalam pembangunan, tetapi juga menjadikan mereka bagian integral dari visi pembangunan yang lebih besar bagi Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara secara keseluruhan.” tutur Bapak LaTenge

 

Ditulis Oleh Jurnalis